PUISI
Derap langkah ribuan
pasang kaki
Memekakkan telingaku pagi
itu
Inikah derap langkah
semangat generasi muda menimba ilmu
Dari Sabang sampai
Merauke
Sungguh kentara dari
panas muka
Siapakah yang menyangka
dari ribuan manusia itu
Ada dua insan yang sudah
disiapkan untuk dipertemukan kembali
Setengah dekade lamanya
Di sini di kampus
Indonesia mini
Dimana civitas
akademikanya dielu-elukan sebagai kaum creative minority
Ruas – ruas kehidupan
membuka cabang untuk manusia berproses
Ruas jalan kehidupan yang
semula sama antara kau dan aku pada akhirnya harus terpisah
Ruas jalanku tertutup
kala itu
Ruas jalanmu masih
berlanjut
Hidup tidak semudah yang
dibayangkan
Kota Salatiga menjadi
awal pertemuan kau dan aku
Namun hal itu tidak
bertahan lama
Saking singkatnya bahkan kau dan aku masing-masing tak sempat tahu
kumpulan abjad yang disebut nama
Organisasi kampus menarik kita untuk masuk di dalamnya
Kita memang ada dalam lingkungan yang sama, namun rupanya saat itu tak seorangpun dari kita menyadari akan eksistensi masing-masing
Kehidupan yang keras mengharuskanku menjelajah ke negri seberang
Dan kau yang datang dari timur rupanya harus melanjutkan kehidupan di kota kecil ini
Sedangkan aku harus merelakan ragaku direngkuh oleh burung besi yang mengudara..
Dengannya aku dibawa melintasi samudera yang membentang dan laut yang sangat luas tak berbatas
Dimasa itulah semakin senjangnya jurang pemisah antara kita
Kau menjalani kehidupan yang sedikiti memuakkan
Kita diproses menjadi versi terbaik dalam diri, mengalahkan ego diri
Dan menjadikan semua perjalanan kehidupan sebagai bekal pengalaman yang sejati
2021
Adalah
masa merayakan kelulusan…
Kau
lulus dengan dibubuhkannya nilai pada tulisanmu di kertas yang berlembar-lembar
itu
Dan
akupun lulus dari tempat penuh mesin-mesin lengkap dengan suara bising
memekakkan telinga
Ke
arah barat kau kembali berlayar melanjutkan hidupmu
Di
ibukota negri khatulistiwa kini kau berada
Dan
aku kembali pulang pada pangkuan ibuku
Menyulam
kembali mimpi yang sempat koyak
Tepat
tiga bulan kepulanganku dari negri Jiran
Kita
dipertemukan kembali via daring
Pandemi
covid-19 adalah salah satu cara yang dipakai Tuhan untuk mempertemukan kita
kembali…
Kita
tidak pernah tau sebelumnya sampai akhirnya aku membalas chat perkenalan darimu
sore hari setelah pertemuan via daring
Percakapan
online saat itu membuat kita menarik benang masa lalu masing-masing dan sampai
akhirnya melalui arsip foto kita tahu bahwa kau dan aku adalah produk masa lalu
setengah dekade silam
Entah
apa yang kau pikirkan saat itu… dengan begitu berani mengajakku untuk hidup
bersama...
Tepat
dua jam setelah pertemuan online itu…
Komentar
Posting Komentar